2015 semoga menjadi tahun kebangkitan bagi Indonesia. Ya, setidaknya, ini menjadi angin segar bagi bumi pertiwi yang perekonomiannya tengah terpuruk saat ini. Kebangkitan yang berawal dari hal sederhana, yaitu membumikan gerakan sholat subuh berjamaah di masjid.
Bahagia rasanya ketika beberapa waktu lalu dapat info berita yang tersebar secara viral di media sosial. Berita pertama adalah tentang peresmian "Gerakan ITS Cinta Shubuh" di masjid Manarul Ilmi, masjid kampus Institut Teknologi Sepuluh November pada tanggal 29 Agustus 2015. Masya Allah, peresmian ini dilakukan usai sholat subuh berjamaah yang jamaahnya berjumlah sekitar 5000, terdiri atas mahasiswa baru ITS, civitas academica lainnya, maupun masyarakat umum. Dan yang membuat saya kagum, dalam peresmian GICS, Bapak Rektor ITS pun turut hadir dan memberi sambutan. Dalam sambutannya, Rektor ITS menginginkan MABA muslim ITS tidak hanya
mencari gelar dan ilmu semata. Namun, mencari bekal untuk di akhirat
terutama untuk mendapatkan ridho dan rahmat Allah SWT. Ada pun alasan ia
memilih waktu subuh karena mempunyai banyak manfaat dari sisi
kerohanian, jasmani, dan rezeki. Ahh..... Ini bapak rektor kece banget... Baarokalloh ya Pak...
Tidak berbeda jauh dengan kabar baik dari provinsi Jawa Timur, provinsi Jawa Barat pun sepertinya tidak mau kalah. Walau saya terlahir dan asli Jawa Tengah, entah mengapa hati saya pun terpaut di provinsi ini. Alasannya sederhana, karena memang di bumi pasundan inilah saya diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk mengenyang pendidikan sarjana saya di green kampus sekaligus kampus rakyat IPB. Kedengerannya memang sederhana, tapi bagi saya itu adalah hal yang luar biasa. Bukan apa-apa, di kampus inilah saya bisa belajar banyak tentang arti kehidupan yang sesungguhnya. Sebuah kesempatan yang sungguh tiada terkira yang sudah Allah berikan karena di kampus inilah saya berjumpa dengan sahabat seperjuangan yang sholih dan sholihah tapi mereka sangat menginspirasi dan berprestasi. Banyak hal yang kemudian menyemangati saya untuk terus belajar memperbaiki diri dalam banyak hal walau saya akui hingga saat saat ini si faqir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Loh, ko jadi ngalor ngidul koyo ngene. :) Ok kembali ke topik ya...