Tak sengaja pada 23 November 2014 malam, pukul 21:57 waktu Indonesia,
atau 17.00 waktu Palestina, penulis mendengarkan siaran radio di
channel *** FM Jakarta. Siaran yang tengah berlangsung adalah live
Interview bersama seorang mujahid asal Indonesia, Abdillah Onim.
Ya benar. Adillah Onim. Jurnalis asal bumi pertiwi yang menafkahkan
jiwanya di negeri jihad, negeri yang diberkahi Allah SWT, negeri
bersejarah nan suci bagi umat muslim, negeri Palestina. Sebagian dari kita mungkin sudah mengetahui bahwa beliau hingga detik
ini masih gigih mendedikasikan dirinya menjadi uluran tangan bangsa
Indonesia untuk menghimpun informasi terkini dari Palestina.
Dalam live interview kali ini, penulis mencoba mengutip salah satu
cerita sarat makna yang beliau sampaikan. Sebuah cerita yang makin
memantapkan keyakinan kita akan firman Allah seperti yang termaktub
dalam Al Quran, Surah Muhammad ayat 7 yang berbunyi,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)
Abdillah Onim adalah seorang yang masih berstatus lajang saat
berangkat pertama ke Palestina. Beliau justru menikah di tengah-tengah jiddiyah (kesungguhan) dalam ber-amar makruf di Palestina sana. Gejolak di Palestina memang membuat kehidupan di sana harus dijalani
dengan penuh perjuangan. Kekurangan makanan tak bisa dielakkan karena
distribusi makanan dari luar hampir tidak ada. Rasa was-was dari
serangan membabi buta Zionis Yahudi juga selalu membayangi. Memang benar
kalau konflik di Palestina bisa disebut sebagai genosida di era
milenium yang paling biadab.
Bertahan di Palestina bukanlah pilihan, tapi sebuah rasa tanggung
jawab bagi rakyat Palestina sebagai jundi (tentara) Allah yang menjadi
representasi umat muslim di penjuru dunia. Mungkin hal itu pula yang
menggugah hati Onim sebagai seorang muslim dari daratan Indonesia untuk
tetap bertahan di sana. Sebuah misi kemanusiaan, misi kebenaran, dan
misi jihad fii sabilillah.
Allah Ta’ala selalu mempunyai kado indah bagi
hamba-hamba-Nya yang mau berjuang di jalan-Nya. Kado itu pula yang sudah
Dia berikan kepada Onim.Suatu ketika Allah mempertemukannya dengan gadis asli Palestina,
berta’aruf (berkenalan), hingga melamarnya. Semua melalui rangkaian
proses yang indah dan penuh keberkahan. Persiapan jelang pernikahan pun
dilakukannya.
Menikah di wilayah konflik tentu tidak mudah. Hal itu pula yang ia
rasakan. Untuk persiapan segala sesuatunya seperti mahar dan syukuran
walimah (resepsi pernikahan), setidaknya ia butuh dana 90 juta rupiah.
Dari mana uang sebanyak itu ia peroleh? Dia hanyalah seorang relawan
kemanusiaan yang penghasilannya tak menentu.
Ikhtiar penuh kesungguhan ia terus lakukan. Salah satunya dengan
menjual kambing di kampung halaman di Indonesia yang jumlahnya lebih
dari 10 ekor. Namun, dana yang terkumpul tak sampai 20 juta rupiah,
nominal yang masih jauh dari total dana yang butuhkan. Ia terus berdoa
dalam diamnya, terus berusaha, dan bertawakal kepada Allah. Biarlah
Allah yang menggerakkan semuanya.
Berita akan niat pernikahannya ternyata mulai menyebar. Mungkin
inilah cara Allah menunjukkan jalannya untuk kesulitan yang tengah ia
hadapi. Sebuah jalan keluar yang tak terduga ternyata sudah Allah simpan
dan Allah persiapkan untuk Abdillah Onim, sang pejuang Palestina dari
negeri hijau Indonesia.
Alhamdulillah, bantuan demi bantuan terus mengalir kepadanya.
Sumbangan dana untuk kebutuhan pernikahannya dari berbagai kalangan kian
berdatangan sampai pada hitungan jumlah lebih dari 100 juta rupiah.
Bukankah angka ini melebihi dari jumlah yang ia butuhkan?
Allahu akbar. Maha Suci Allah yang selalu berlaku adil dan selalu menolong Hamba-Nya yang mau berserah dan berusaha. Allah berfirman,
وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS Ath Talaq: 2)
Kemudian, dalam ayat berikutnya disebutkan,
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى
اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللهُ
لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath Talaq: 3)
Semoga Allah SWT sentiasa merahmati Abdullah Onim dan keluarganya.
Kita pun semoga dapat mengambil suri tauladan yang baik atas kegigihan
dan konsistensinya berjuang di jalan dakwah. Banyak pilihan untuk
berkontribusi dan tak ada pilihan untuk berhenti.
Wallahu A’lam.
No comments:
Post a Comment