Menjadi seorang Hafidz atau Hafidzah Al Qur`an mungkin dirasa hanya
impian belaka terutama bagi muslimin atau muslimah yang tidak ada background
pendidikan dari lembaga Tahfidz Qur`an, dari keluarga yang kurang
berinteraksi dengan Al Qur`an, atau bahkan bagi mereka yang sudah
berusia tak lagi remaja sehingga dirasa terlambat untuk menghafal Al
Qur`an. Belum lagi ketakutan-ketakutan yang bergelayut di alam bawah
sadar seperti keyakinan absurd bahwa menghafal Al Qur`an adalah hal yang
sangat sulit dilakukan ditengah aktivitas yang begitu padat atau
ketakutan bahwa seorang hafidz Al Qur`an mempunyai tanggung jawab berat
yang harus dipikul hingga kelak di hadapan Allah SWT.
Teringat sebuah tausiyah dari seorang guru, Ustadz Warsito Lc, yang
juga pengajar di salah satu Rumah Qur`an yang berlokasi Jakarta Barat.
Beliau pernah menyampaikan bahwa untuk berbuat baik, diperlukan niat
ikhlas dan kadang diperlukan pendorong untuk memulainya. Pendorong itu
adalah berupa rasa semangat.
Ada dua jenis rasa semangat dalam berbuat baik atau melakukan amal
shalih tertentu. Yang pertama adalah semangat yang timbul dari diri
sendiri atau disebut dengan istilah Hamasah. Semangat ini bisa
tumbuh subur jika kita sudah mengetahui dasar syariat untuk melakukan
amalan tertentu serta balasan apa yang akan Allah berikan kepada
pelakunya. Lalu semangat yang kedua adalah semangat yang muncul dari
sisi luar personal atau bisa disebut dengan istilah Ghirah. Dalam hal ini berlomba-lomba dalam kebaikan bisa menjadi salah satu alasan yang menjadi faktor penggerak. Selain itu, ghirah juga bisa muncul karena termotivasi dari kebaikan orang lain atau karena adanya daya dukung lingkungan.
Terinspirasi dari keberhasilan gerakan Indonesia bertilawah Al Qur`an
dalam satu hari satu juz (ODOJ), maka saya (penulis) pribadi
berinisiatif ingin memotivasi diri sendiri dan saudara seiman saya di
bumi Indonesia untuk membangun semangat menghafal Al Qur`an. Semangat
untuk membangun motivasi diri dan lingkungan yang gemar menghafal itu
lalu tertuang dalam sebuah gerakan sederhana yakni One Day Minimum One
Ayat (ODAMINOA).
ODAMINOA merupakan gerakan menghafal Al Qur`an sehari minimum 1 ayat
di mana setiap kelompok peserta yang berjumlah 10 orang akan tergabung
dalam satu Grup Whatsapp dan dipimpin seorang admin. Setiap peserta
diharuskan menyetor laporan hafalan di Grup minimum 1 ayat per hari.
Adapun untuk laporan muraja’ah (mengulang hafalan-red) dilakukan pekanan
setiap hari jumat dan muraja’ah bulanan setiap tanggal satu. Sistem
pelaporan peserta fleksibel dan mengedepankan rasa kekeluargaan antara
anggota Grup bahkan antar Grup. Kelompok Ikhwan dan akhwat sendiri
dibuat secara terpisah.
Menghafal satu ayat setiap hari
Mengapa menghafal minimum satu ayat? Alasannya karena hitung-hitungan kasar agar bisa hafizh Qur`an, yaitu sebagai berikut:
1 hari -> menghafal 1 ayat -> hafizh dalam 18 tahun
1 hari -> menghafal 2 ayat -> hafizh dalam 9 tahun 1 hari
Menghafal 3 ayat -> hafizh dlm 6 tahun 1 hari
Menghafal 4 ayat -> hafizh dlm 4 tahun
Hitung-hitungan kasar di atas dibuat dengan asumsi hingga saat ini
kita belum mempunyai hafalan sama sekali dan setiap harinya kita
konsisten hanya menghafal sejumlah ayat yang kita tentukan. Tapi pada
kenyataannya kadang kita bisa menghafal lebih banyak dan sedikit.
Mari kita menghitung-hitung kembali berapa usia kita saat ini. Skema
menghafal mana yang ingin diterapkan. Maka, setidaknya untuk bisa hafizh
Qur`an, setidaknya kita butuh hidup hingga usia sekian tahun.
Tapi yang perlu diingat adalah bahwa Allah SWT itu Maha Berkehendak.
Sekira kita istiqamah menghafal sehari lebih banyak dari target, maka
jika Allah berkehendak pun, kita bisa hafizh lebih cepat dari
perhitungan tadi.
Dan tatkala mungkin kita lebih dahulu dipanggil menghadap-Nya tetapi
kita belum kesampaian menyelesaikan hafalan 30 juz, insya Allah kita
tetap tercatat sebagai sebagai penghafal Al Qur`an dan kelak akan
dibangkitkan dalam keadaan seorang Hafizh atau Hafizhah.
Tentu itu kembali lagi niat kita apa. Perbanyak niat yang baik-baik,
semisal agar dapat syafaat Al Qur`an kelak, agar makin disayang Allah,
mengharap keridhaan-Nya, agar bisa memahkotai orang tua kita dengan
cahaya, agar bisa berkumpul dengan para penghulu penghafal Al Qur`an dan
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, agar menjadi keluarga Allah, serta niatan baik lainnya. Intinya, mardhatillah (keridhaan Allah).
Semoga kita Istiqamah dalam menghafal Al Qur`an dan Allah memudahkan kita. Amin.
Tujuan ODAMINOA
Membangun motivasi diri dan lingkungan bagi generasi muslim Indonesia
untuk konsisten menghafal Al Qur`an minimum 1 ayat per hari.
Cara mendaftar
Bagi yang berminat menjadi admin dan peserta, silakan daftar dengan sms atau kirim whatsapp ke : 0857-1439-1807 (Ikhwan) dan 0857-6420-1615 (Akhwat)
Tuliskan: nama – ikhwan/akhwat – usia – domisili – aktivitas – mulai menghafal juz berapa
Pencetus: Mahesa Jundulloh (nama pena dari Hendra Prasetya)
No comments:
Post a Comment